Rabu, 20 Juni 2012

Cerpen Cinta Penyesalan





Hati Yang Terluka Karena Cinta
Tak tau apa yang harus kulakukan,apakah aku harus bahagia karena Ujian Nasional sudah di laksanakan dan akan segera pengumuman bagi semua kelas 3 Sekolah Menengah Lanjutan Pertama (SLTP) atau mungkin menangis karena perasaan ku yang tak di sambut orang yang ku sayangi.Sungguh malang nasib ku ,di kala teman-temanku berbahagia dengan dua hal tersebut,aku hanya bisa terdiam dan membisu merasakan itu semua.Aku tidak bisa  menahan air mata hati yang membuat perasanku terasa sakit.

Bayangkan saja,aku menyukai orang yang sejak masuk SLTP yang s’lalu memberi semangat untukku membohongiku dan tidak menerima perasaanku dengan cara mempermainkan hati dan perasaanku.Dia bilang padaku bahwa dia ingin jadi kekasihku.Tapi apa,esoknya,dia bilang lebih baik menjadi sahabatku,kenapa tidak dia bilang saja kalau dia benar tidak mau mungkin aku bisa menerimanya dengan setulus hati jika dia tidak mau jadi pacarku.Aku tak percaya kalau teman yang menjadi sahabat lalu aku jatuh cinta padanya dan bersamanya selama 3 tahun,bercanda bersamanya dalam suka dan duka dengan teman-temanku dan berharap suatu hari dia mengerti akan perasaanku dan berharap ada waktu untukku mengungkapkannya,sekarang ketika ada waktu aku malah mendapatkan jawaban yang ku inginkan.
Namun,inilah yang kudapatkan sebuah kebohongan,pemamfatan,dan penghianatan.Katanya teman,sahabat atau apalah namanya, mereka bilang padaku:
“Tanpamu kami tidak bisa tersenyum”
“Tanpamu kami tidak bisa tertawa”
“Tanpamu kami tidak bisa bahagia”
“Tanpamu kami serasa awet muda”
“Tanpamu kami selalu bersuka”
Apanya yang tersenyum,tertawa bahkan bersuka sedangkan aku dalam keadaan berduka setiap waktu.Aku berharap agar aku tidak membenci mereka semua hanya karena seseorang yang menyakiti perasaanku.Penyesalanku sangat besar terhadap mereka,aku berharap agar tidak bertemu dengan orang yang seperti mereka lagi.Namun dalam lubuk hatiku yang paling terdalam mereka adalah sahabat terbaikku.Agar mereka semua tidak mengetahui bahwaa aku sangat membenci salah seorang dari mereka aku menutup kebencian itu semua dengan senyum kebohongan.Berpura-pura di hadapan mereka terlihat tersenyumdengan hati yang teriris pisau yang amat tajam.
Esok adalah acara perpisahan sekaligus berlibur bersama semua guru.Aku berangkat ke sekolah pukul 08:30,setibanya aku di di sekolah,terlihat mobil-mobil yang membawa kami sudah berjejer di depan sekolah.
Aku duduk sendiri di bawah pohon yang rindang dan berharap untuk tidak dipanggil oleh Ana,Yuli,Tini,dan kakak sepupuku (Dwi) dan tidak satu mobil dengan mereka karna itu akan membuatku sangat syok dan takut.
“Aldi……..”teriak Ana (wanita yang tidak menerima perasaanku) memanggilku,aku merasa takut dan gemetar saat itu.Lalu mereka semua menghampiriku,”Kenapa kau menyendiri disini”tanya Ana dan teman-teman yang lain.”Ti….ti…dak aku tidak sendiri aku sedang duduk dengan Jin,,,”jawabku.Mereka semua tertawa dan duduk bersamaku.Perasaan kesal dari dalam hatiku yang tak terbaca oleh raut wajahku yang tertutup oleh senyum sandiwaraku,aku memikirkan alasan bagaimana caranya agar aku bisa menghindar dari mereka.Kebetulan pada saat itu Sahrul dan Indra memanggilku tanpa permisi aku langsung meninggalkan mereka.Oh……..beruntungnya aku tidak satu mobil dengan mereka.
Tempat wisata yang pertama kami kunjungi adalah Pantai Malimbo…Setibanya kami di sana,semua teman-temanku bersorak sorai dengan penuh keceriaan yang terpancar di raut wajah mereka.Sedangkan aku bagaikan mendung yang menutup semua cahaya matahari yang akan mendatangkan hujan dan badai kebencian.Sedikitpun aku tidak merasakan bahwa aku sedang liburan melainkan aku merasa berada dalam jurang terdalam yang penuh dengan duri-duri kekesalan dalam kegelapan tanpa secercah cahaya kebahagiaan.
Aku terus memikirkan apa yang terjadi padaku,orang-orang yang ada  di sekelilingku menikmati indahnya panorama pantai.Aku hanya bisa duduk termenung di bawah pohon kelapa sambil memikirkan nasibku.
Timbul dalam benakku”apakah nanti mereka  mencariku dan bahkan bisa menghampiriku,”Ternyata benar pucuk di cinta ulampun tiba,dengan terpaksa aku harus duduk bersama mereka.Mereka membicarakan ke SMA mana mereka melanjutkan.Kekesalanku mulai terpancar saat mereka menanyakan padaku kemana aku akan melanjutkan,aku menjawabnya dengan kasar.”Kalau kamu Al………..mau alnjutin kemana??”tanya mereka padaku.”Kemana aja bukan urusan kalian,””Jawabku sambil meninggalkan mereka.Tetapi mereka menganggapnya kalau aku tidak serius alias sedang bercanda.
Awalnya aku ingin memaafkan dia bahkan mereka karna dia mungkin memang bukan untukku,memaafkan mereka karna kakakku bersahabat baik dengan mereka.Namun sayang,kekesalan dan penderitaanku tak berhenti sampai di sini saja.
Kami pun kembali menuju tempat wisata lagi yaitu ke NARMADA.Ketika sampai  di Narmada  hujan turun dengan cukup deras menyambut kami,tapi itu semua tak memundurkan semangat mereka yang menikmati acara perpisahan tersebut.
Akupun turun dari mobil,tak kusangka mereka menghampiriku lagi dan mengajak ku untuk segera masuk.Kami berteduh di tempat peristirahatan,”oh tuhan……mengapa aku harus bersama mereka lagi,tak cukupkah perasaanku yang sudah hancur berkeping-keping ini hanya karna seorang gadis yang tak mungkin menjadi milikku,”.Aku masih beruntung mereka mereka segera meninggalkanku.”Al…kamu tunggu di sini ya,nanti kalau kamu mau makan cari kami kakak bawa makanan dari ibu..”kata kakakku.
Setidaknya mereka tidak bersamaku lagi tapi aku juga lapar belum makan dari tadi siang dan aku juga sudah lama menuggu.Tiba-tiba adik sepupuku yang bernama Wardi memanggilku dan mengajakku mandi.
”Al…mandi yuk,”
“Tapi airnya dingin,ujan lagi truz aku gak bawa baju ganti,”
“Baju kamukan sudah basah,jadi mandi ajalah,ayo,”
“Ehmmmmmmmmmm…”
“Sudahlah,ayo daripada kamu melamun disini.”
“Baiklah,o..ya kamu punya makanan gak aku lapar nie?”
“Tidak ada,makanya kita mandi saja dulu,ntar kita cari makanan,”
Akupun pergi mandi dengan Wardi,setelah kami berdua membayar tiket dan masuk kedalam,kami   mencari tempat untuk menaruh dan mengganti pakaian.Melihat banyaknya anak-anak yang mandi aku sedikit bersemangat untuk mandi.Tanpa memikirkanbahwa dia yang tak menerima perasaanku ada di sana bersama kakakku ,aku tidak sengaja melihat mereka yang duduk di tepi kolam itu,aku menghampiri kakakku untuk menanyakan apakah masih ada makanan untukku.
“Kak Dwi…masih ada makanan untukku?”
“Astaga ,sudah habis kenapa kamu tidak mencari kami,aku ambilkan uang ya kamu beli sendiri,”
“Tidak usah kak aku juga bawa uang dan nanti aku beli sendiri,”
Apa yang terjadi padanya bukankah dia menyuruhku untuk menuggu,oh…malangnya nasibku.Namun ada hal yang lebih menyakitkan dari ini,ternyata ia duduk berdua di depan mataku dengan sangat mesra.Seketika itu rasa lapar dan dingin hilang  begitu saja,apakah ini yang namanya perasaan cemburu.
Dalam hatiku, aku memarahi dia,”apanya yang persahabatan,apanya yang teman,katanya:sementara ini dia tidak mau pacaran dia mau focus belajar.Tapi apa,sekarang aku tau ternyata dia memang benar-benar tidak menghargaiku,usahaku yang selalu menghiburnya di saat dia sedih hilang dalam kurun waktu  kurang dari satu jam bahkan kurang dari sepuluh menit.
Oh tuhan kali ini benar-benar malang nasibku,dalam satu hari bencana telah melanda hati dan perasaan ku secara bertubi-tubi dan sangat sakit sekali.Aku merasa bahwa aku adalah orang yang tersial pada saat itu.Air mataku menetes memaksa keluar tak kuasa melihat semua kejadian itu.Derasny air hujan menutup air mataku yang menganak sungai.Cintaku yang pertama yang timbul dari dalam hatiku yang menjadi persaan sempurna,aku bahkan belum memilikinya namun mengapa aku sudah merasa kehilangan dia.Aku memutuskan untuk menjauhi mereka mulai sejak saat itu. 
Hari sudah agak sore dan matahari sudah mulai terbenam di ufuk barat,kami pun meninggalkan tempat wisata itu dan  segera pulang.Di mobil saat pulang aku masih basah kuyub dan terpaksa harus berdidri di pintu mobil.Dinginnya suasana pada saat itu tidak terasa karena aku terus menerus memikirkan hal itu.akhirnya aku kini menyadari baha suatu hal yang baik seperti pertemanan,persahabatan yang menimbulkan perasaan cinta akan akan berakhir dengan hal buruk yakni penghianatan,kebencian,dendam dan kebohongan yang begitu menyakitkan yang bisa membuat hati terluka.

1 komentar: